30 November 2013

Terlanjur Sayang


                                   Terlanjur Sayang


Retno  mengendarai sepeda motor sendirian menuju
rumah kekasihnya. Sepanjang perjalanan ia menahan isah tangis.  Tampang yang lusuh, mata lebam karena seharian menangis. Keadaan Retno saat ini benar-benar memprihatinkan.

Sesampainya disana, Retno disambut seorang pemuda berperawakan kekar seperti preman pasar, rambut yang cepak, lengkap dengan kacamata. Kalian salah, pemuda itu bukanlah Andika Kangen Band, melainkan kekasih Retno, “kamu mau apa kesini?!”  tanya pemuda itu pada Retno

“aku kangen kamu, sayang!” Retno memeluk erat tubuh pemuda itu

Pemuda itu langsung melepas pelukan Retno, ia mendorong tubuh Retno sampai terjatuh di pinggir jalan, “kan kemaren udah ketemu! Aku lagi sibuk!”

“aku tuh cuma pengen tahu keadaan kamu, sayang?”  Retno mencoba bangkit, ia melangkah menghampiri pemuda itu, “kamu udah seminggu nggak ngasih kabar, di sms nggak bales, aku telfon nggak diangkat, aku ajak ketemuan nggak bisa”

“kamu itu, ya?”  pemuda itu mengangkat tangannya, menunjuk ibu jarinya tepat di wajah Retno, “aku lagi sibuk! Gak usah ganggu aku lagi !”

“kan aku kekasih kamu, sayang?” Retno  menatap mata pemuda itu dalam-dalam

“berisik!” bentak pemuda itu, “ini tuh udah sore, aku mau kuliah dulu !”